Tiga Mahasiswa Prodi IQT Ikuti Workshop Entrepreneur UIN Madura, Asah Jiwa Kewirausahaan Berbasis Nilai Qur'ani
- Diposting Oleh Admin Web IQT
- Kamis, 30 Oktober 2025
- Dilihat 60 Kali
Pamekasan – Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IQT) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah UIN Madura mengikuti Workshop Entrepreneur yang digelar pada Kamis (30/10/2025) di Aula Tarbiyah. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Insan Kamil, Khoiron Abdur Rosyid, dan Nuri Nailul Izza.
Workshop yang mengusung tema "Meningkatkan Pemahaman dan Penumbuhan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Mahasiswa UIN Madura" ini dibuka resmi oleh Wakil Rektor II UIN Madura, Dr. H. Buna'i, S.Ag., M.Pd., yang menegaskan pentingnya membangun mental wirausaha di lingkungan mahasiswa sebagai bekal bersaing di dunia nyata.
"Semoga setelah dilaksanakannya workshop ini, akan lahir pengusaha-pengusaha muda yang kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi," ujar Warek II UIN Madura saat membuka acara.
Ketua Program Studi IQT menyambut baik partisipasi mahasiswanya dalam kegiatan ini. "Mahasiswa IQT tidak hanya dibekali ilmu agama dan kajian Al-Qur'an, tetapi juga perlu memiliki keterampilan kewirausahaan. Islam sangat mendorong umatnya untuk mandiri secara ekonomi, dan Al-Qur'an sendiri banyak mengajarkan tentang etos kerja, kejujuran dalam berbisnis, dan keberkahan rezeki," ungkapnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, Ahmad Kusairi dan Ahsan Riadi, yang memaparkan strategi membangun usaha, menata brand, mengelola pemasaran digital, hingga tantangan bisnis di era transformasi teknologi. Para narasumber juga membagikan pengalaman jatuh bangun dalam merintis usaha.
Mahasiswa dari berbagai Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), termasuk dari Prodi IQT, terlihat antusias mengikuti kegiatan. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab menarik banyak perhatian, terutama terkait peluang usaha digital, UMKM kreatif, hingga bisnis berbasis teknologi.
Rektor UIN Madura, Dr. H. Saiful Hadi, M.Pd., memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, kampus tidak hanya bertugas menghasilkan lulusan akademik, tetapi juga lulusan yang mampu berkontribusi pada kemandirian ekonomi masyarakat.
"Kegiatan ini sangat penting. Kita ingin mahasiswa UIN Madura tidak hanya siap menjadi pencari kerja, tetapi menjadi pencipta lapangan kerja. Wirausaha itu adalah masa depan, dan mahasiswa harus berani mulai dari sekarang," tegas Rektor.
Beliau juga menambahkan bahwa kemampuan berwirausaha adalah keterampilan strategis di era serba digital. "Kampus akan terus mendukung program penguatan karakter wirausaha, baik melalui pelatihan, mentoring, maupun inkubasi bisnis. Jika mahasiswa punya ide usaha, jangan berhenti di angan-angan—mulailah dari langkah kecil," ungkapnya.
Rektor berharap kegiatan serupa dapat berlanjut dan diperluas menjadi program yang lebih terstruktur, agar tumbuh ekosistem entrepreneurship di kalangan mahasiswa.
Prodi IQT berkomitmen untuk terus mendorong mahasiswanya agar tidak hanya unggul dalam kajian keislaman, tetapi juga memiliki jiwa entrepreneur yang kuat. "Kami ingin lulusan IQT menjadi sosok yang mandiri, produktif, dan mampu berkontribusi pada kesejahteraan umat dengan menggabungkan pemahaman agama dan keterampilan kewirausahaan," pungkas Ketua Prodi IQT.